top of page

Pekan Milad & Festival 25 Tahun, Pemenang Lomba : Puisi

Writer's picture: HMJ SPI UIN BANTENHMJ SPI UIN BANTEN

Himpunan Mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten telah mengadakan perlombaan Cipta Puisi pada hari senin tanggal 01 Agustus 2022 yang bertemakan tentang sejarah dimana perlombaan ini terbuka juga untuk umum, berikut nama para pemenang lomba puisi di dalam acara Pekan Milad & Festival 25 Tahun Sejarah Peradaban Islam.

Juara ke - 1 di menangkan oleh Robi Setiawan. “Robi Setiawan adalah salah satu mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Kelahiran Jakarta. Nama penanya adalah Rowan. Oiya, puisi ini lahir dari buku Catatan Masa Lalu Banten yang ditulis oleh Drs. H. Halwany Michrob, M.Sc dan Drs. A. Mudjahid Chudari”



Juli, 1888 di Cilegon

Oleh: Rowan


Sebelum Juli 1888 di Cilegon

Surya dominan menimpah wajah-wajah yang berharap langit menangis

Empat belas kali bulan berganti, langit tidak juga mau menangis

Yang menangis adalah jiwa-jiwa di bawahnya

Tangis peternak lebih terisak

Pasalnya, hewan-hewannya terjangkit virus mematikan

Satu demi satu hewan itu tumbang mejadi bangkai

Keinginan melihat fajar, tapi gulita kembali datang

Krakatau di puncak kejayaannya meletus

Gelombang tiga puluh meter tercipta dan tumpah di daratan

Menghanyutkan jiwa-jiwa yang masih menangis

21.500 nyawa pulang ke rumah Tuhannya

Tahun berganti…

Kolonial makin menjadi

Mereka makin beringas kepada jiwa-jiwa yang masih di rundung tangis

Menaikkan pajak yang menambah pilu tangisannya

Hingga tak sedikit dari jiwa yang menangis itu memilih pergi dari kampung halamannya

Puncak dari keangkuhan kolonial yang memantik jiwa-jiwa yang menangis itu ketika…

Rumah Allah dirobohkan karena alasan yang dipaksakan

Gempar!

Keyakinan yang diinjak-injak

Tempat ternyaman yang dirobohkan

Tindakan yang melampaui batasan

‘harus di lawan!’

Bagai angin yang berhembus membawa kabar

Satu demi satu tokoh-tokoh mulai berkumpul

Dari satu rumah ke rumah yang lain

Dari satu pergerakan ke pergerakan yang lain

Membangun strategi

Menciptakan perlawanan

Siap berjuang demi kebaikan

Juli, 1888 di Cilegon

Strategi sudah dibuat

Jiwa-jiwa sudah bergelora

Aksi sudah mulai diperlihatkan

Puncaknya…

Gelap menjadi teman saat kelompok-kelompok bergerak

Rembulan bundar menjadi penerang jalan

Saling tatap menunggu instruksi penyerangan

Lewat tengah malam

Serangan mulai meletus dari arah selatan dan utara

Targetnya pejabat-pejabat kolonial

Suara takbir mulai terdengar di setiap sudut pasukan

ALLAHU AKBAR!

ALLAHU AKBAR!

Tahanan tak bersalah dilepaskan

Kolonial dan anteknya meregang nyawa satu persatu

Kemenangan didapatkan

Sehari semalam Cilegon dalam kekuasaan para pejuang

Hingga…

Ingar bingar terdengar ke pusat kota

Letnan I dan empat puluh tentara kolonial langsung menuju ke tempat kejadian perkara

Sekejap saja, dengan tangan dingin, Cilegon bisa dikuasai kembali

Para pemimpin perjuangan di hukum dan di buang

Meski begitu, kisahnya tak mati di makan waktu

Kisahnya abadi sepanjang zaman

Mereka mengajarkan arti perjuangan

Bahwa kemungkaran harus di lawan

Dan kebenaran harus ditegakkan.


Jakarta, 24 Juli 2022



⪻⪻⁓⁓⁓⪼⪼



Juara ke - 2 di menangkan oleh I.R. Zamzami. “Nama I.R. Zamzami lahir di Jakarta, 24 Maret 2000. Berdomisili di Bogor. Beberapa karyanya dimuat dalam antologi puisi bersama. Dapat dijumpai melalui Instagram: @ir.zamzami”



HIKAYAT RUMAH TUA DAN SEJARAH


bila ditimang-timang, berat kami tak sekecil katapang, tak sebesar koral legam

kami pengembara lautan; tangguh di sekotak tongkang--menembus arus peradaban.


yang tiba sebagai nakhoda berkunjung ke rumah tua. dijamu sebagai anak-anak bangsa.

mengerut mulut kami, indung tak jua mengandung buah tangan dari kampung yang

diusung nenek moyang. serumpun tampang tak mulus jua serupa mutiara di kaki

samudera; tempat ikan-ikan bercahaya mematuk cacing-cacing penjajah


sejak lahir kami menimba ilmu sebagai ritus kembara dari Sabang hingga Merauke;

tanah tambang. konon di sana, adik-adik berenang di atas minyak, tapi bukan

miliknya. menyemil air mata, dan patuh kepada perih luka-luka, sedang kepala negara

tak berdaya apa-apa


di kampung, anak-anak kecil berdialog dengan tugur padi; menganyam bambu dan

serumpun lidi, yang dinukil dari daun-daun kemuning kelapa. airnya kami kemas

sebagai bekal perjalanan. kelak kami tak mati kehausan melawan takhta kekuasaan


di pesisir, kami dijamu kurcaci bersurai pirang matahari. bersama mengucilkan ombak,

menjambak bulu babi dan kelomang; menjaring ikan dan mengatup kerang yang

mengulum mutiara kenangan. di sini kami hidup, berbaur wangi laut. menjaganya dari

tapak pembajak dan burung-burung baja yang bermesiu, juga kapal-kapal yang

dikirim dari negeri seberang. bila ancaman datang, bunda bilang, "Tenggelamkan!"


bertandang ke kawasan Madura, melancong serupa kerapan sapi yang ditunggang

pemelihara. berpacu melawan kesedihan dan meluncurkan kebahagiaan di wajah

sanak-saudara. kami rangkul bersama, persatuan biar arah tak kelewatan, tak pula

dirundung perpecahan


bermuaralah kami ke selatan. di mana reptil seakan abadi, sebelum dimakan traktor

konglomerat, ia ingin menyapa sebagai duta pulau Komodo. kelak anak-cucu

bangga atas kepemilikan negeri ini


rumah tua dan sejarah, masjid dan katedral, gereja dan vihara; tak ada perpecahan. kami

datang beribadah, menjunjung tinggi toleransi dalam semboyan ulung berbunyi

bhinneka tunggal ika. kami tegap berdiri di bawah pusaka bertudung merah. sebelum

habis seteguk darah, sebelum rata ditindas tanah. kami hidup menjaga warisan ayah


kami kembali, membias tetes hujan, mendayung tongkang ke tanah makam. di ujung pulau

kami katakan, "Tanah ini adalah swargaloka bagi pribumi dan bukan tapal penjajah."


Bogor, 22 Juli 2022.



⪻⪻⁓⁓⁓⪼⪼

Juara ke - 3 di menangkan oleh Siti Nursyhaidah Syabani. “Siti Nursyhaidah Syabani biasa dipanggil Syabani, mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten semester 5. Kesibukan yang tengah dijalani saat ini selain menjadi seorang mahasiswi, ia juga aktif di beberapa organisasi baik internal maupun eksternal kampus. Selain itu juga, ia merupakan salah satu penulis aktif di salah satu media online Gorajuara, sebagai content creator. Ia bisa ditemui melalui laman media sosialnya, terlebih Instagram @syabani_mamur08 dan dengan surel sitinursyahidahsyabani@gmail.com”



25 Bersamamu


Hari ini,

Hari di mana aku berpijak

25 tahun aku berdiri

Dengan relungan dan erangan

Akan terus kulewati dan nikmati


Hari demi hari terlewati,

Masa demi masa kuamati,

Para pejuang yang terus beregenerasi

Dengan peradaban yang dijunjung tinggi

Tuk mencapai Romansa yang meraki


Kubuka lembaran demi lembaran

Cerita yang termaktub dalam ingatan

Kususuri setiap catatan

Dengan khidmat dalam kesunyian


Kau tumbuh berkembang

Walau ancana nan anindita

Menghalau dan memberimu penuh bilur

Kau arkaisku, dan selalu untukku


Himpunanku,

Terimakasih untukmu

Dariku, penerusmu

25 dengan Multatuli


#srg, 25 Juli 2022 (23.56)

Notes:

Meraki : Melakukan sesuatu dengan cinta, kreativitas dan sepenuh jiwa

Ancana nan Anindita : rintangan dan kesempurnaan

Bilur : luka cambukan

Arkais : setiap hal di masa lalu

Alhamdulillah itulah nama dan karya pemenang dalam lomba cipta puisi pada kegiatan Pekan Milad & Festival 25 Tahun Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Kami ucapakan selamat dan apresiasi sebesar-besarnya atas kontribusi kalian. kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada para peserta yang mungkin belum bisa menjadi juara tapi sudah ikut serta dan memeriahkan pekan milad dan Festival 25 Tahun Jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN Banten pada cabang lomba Cipta Puisi jangan menyerah dan tetap semangat

18 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


OFFICIAL WEBSITE HMJ SPI UIN SMH BANTEN

083805937957

Jalan Jendral Sudirman No. 30 Panancangan Cipocok Jaya, Sumurpecung, Kec. Serang, Kota Serang, Banten 42118, Indonesia

  • Instagram
  • Facebook
  • Google Places

©2021 by SPI BERKARYA. Proudly created with Wix.com

bottom of page